Jakarta, KAHMINasional.com – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) bersama Reborn Initiative dan Radepa Studio merilis poster dan trailer resmi film Lafran bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), 20 Mei 2024. Tanggal tersebut juga bertepatan dengan penayangan film secara serentak di bioskop.
Film biografi Lafran bertutur tentang pahlawan nasional Lafran Pane, pendiri HMI. Perjuangannya mendirikan HMI diwarnai menguatnya perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan setelah Indonesia Merdeka.
Bagi Lafran, mahasiswa adalah kelompok nonpartisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan. Organisasi mahasiswa [Islam] bisa menjadi wadah perjuangan bagi tegaknya bangsa dan umat.
Lafran merupakan adik dari sastrawan pejuang, Sanusi dan Armijn Pane. Sanusi dan Armijn Pane menjadi inspirasi perjuangan Lafran kecil sebelum pindah ke Jakarta, selanjutnya pindah ke Yogyakarta.
Pemikiran tentang organisasi mahasiswa yang independen, tidak terafiliasi partai politik, hingga kesadaran pentingnya keumatan sekaligus keindonesiaan membentuk garis perjuangannya bersama teman-temannya: HMI, 5 Februari 1947. HMI kini menjadi organisasi kampus terbesar, termasuk banyak melahirkan tokoh-tokoh pemimpin nasional.
“Film Lafran ini seakan menjadi film lain saat dirilis di masa-masa kini. Sukses bertubi film-film horor dan menjadikannya sebagai film arus utama, seakan menisbikan film-film biografi seperti Lafran. Itu sebabnya, kami menyebutnya film Lafran ini sebagai film benar-benar lain,” tutur Produser Lafran, Deden Ridwan, menyitir satu judul film box office 2024.
Koordinator Presidium KAHMI, Ahmad Doli Kurnia, berharap film Lafran dapat menginspirasi generasi milenial.
“Ucapan Pak Lafran bahwa ‘saya lillahi ta’ala untuk Indonesia’ itu semacam semangat dalam memperjuangkan sesuatu dengan cara tidak instan. Semangat ini yang ingin kami bagikan untuk penonton film Lafran,” jelasnya.
Seperti figur Lafran, film ini juga membutuhkan perjuangan untuk mengajak penonton datang ke gedung bioskop. Optimisme muncul kala anggota HMI bergerak dan menyelenggarakan road show 35 kota secara maraton sejak awal Mei hingga akhir Juni 2024.
Setidaknya 5 kota yang mengadakan nonton bareng (nobar) film Lafran, yakni Jakarta, Lampung, Padang, Medan, dan Semarang. Sekitar 10.000 penonton sudah menyaksikan perjuangan Lafran mendirikan HMI serta menggelorakan semangat keislaman dan keindonesiaan.
“Semoga target 1 juta penonton dari kader HMI di 35 kota di acara maraton pertunjukan khusus bisa tercapai sebelum dan sesudah film dirilis secara resmi di bioskop mulai 20 Juni 2024 nanti,” ucap Produser Eksekutif Lafran, Arief Rosyid.
Ia menambahkan, film biografi seperti Lafran harus dibuat dan harus ada untuk membuka ruang-ruang kesadaran, menginspirasi, dan memotivasi anak-anak muda.
Film Lafran disutradarai Faozan Rizal dan diperankan aktor dan artis nasioanl, seperti Dimas Anggara (Lafran Pane), Lala Karmela (Dewi), Mathias Muchus (Sutan Panguraban), Ariyo Wahab (Sanusi Pane), hingga Farandika (Lafran muda), Film ini diproduksi sejak 6 tahun lalu dan sempat pandemi Covid-19.