Jakarta, KAHMINasional.com – Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, diyakini akan mengadopsi sistem ekonomi gerakan benteng yang dipraktikkan ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, saat menjadi pembantu Presiden Sukarno.
Gerakan benteng menitikberatkan pada perlindungan pengusaha pribumi. Pada era Soemitro, sistem ekonomi ini mengistimewakan importir pribumi dan memberikan kredit modal kepada penguasa yang sulit mendapat pinjaman dari bank.
“Sebagai anak, kan, ingin bakti kepada ayahnya. Tentu mengangkat nama baik dan juga legasi yang sudah ditinggalkan oleh ayahnya,” ucap Direktur Program Puspoll Indonesia, Chamad Hojin, melansir kanal YouTube Hamid Nasution, Kamis (2/5).
Sinyalemen penerapan gagasan-gagasan Soemitro oleh Prabowo ini tecermin dari langkah-langkah Prabowo usai melepaskan karier militernya. Utamanya ketika memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Partai Gerindra.
“Dari awal-awal mendirikan Gerindra, beliau sebagai Ketua HKTI dan itu kampanye minum susu [dan makan] telur. Itu peduli petani. Itu kuat sekali. Ternyata setelah kita lacak, memang beliau punya inspirasi dari bapaknya, Pak Sumitro, begawan ekonomi,” katanya.
Kendati demikian, menurut Hojin, pelaksanaan gerakan benteng akan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pangkalnya, sudah banyak perbedaan dengan tahun ’50-an, kali pertama sistem ekonomi tersebut diterapkan.
“Sekarang, kan, ekonomi digital. Nah, ekonomi digital, kan, sekarang juga dikuasai banyak orang yang itu di luar negeri, bukan di dalam negeri. Kita hanya user saja. Nah, mungkin bisa diaktualisasikan jadi pelaku usaha ekonomi kecil dapat dilindungi,” jelasnya.
Hojin pun berharap para pembantu Prabowo di sektor ekonomi dapat memahami gerakan benteng Soemitro. Harapannya, visi Prabowo dapat terlaksana dengan baik.
“Menteri-menteri yang akan diangkat oleh Pak Prabowo juga harus memahami legasi itu. Jadi, sektor ekonomi ini harus benar-benar fokus, apalagi sektor pertanian, sektor ekonomi, UMKM, akan menjadi pilar Pak Prabowo,” ujarnya.