Jakarta, KAHMINasional.com – Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Prof. Laode Masihu Kamaluddin, menyatakan, terjadi pola perubahan sejak 2024. Diprediksi berlangsung hingga 2045.
Tepat 100 tahun kemerdekaan, sambungnya, Indonesia diperkirakan menjadi negara terbesar keempat dalam pertumbuhan ekonomi setelah India, China, dan Amerika Serikat (AS).
“[Jadi negara terbesar keempat] dengan syarat kalau talenta digital Indonesia 9 juta kita penuhi,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam “Digital Campus Orientation (Digication)”, Minggu (3/3).
Menurutnya, itu adalah tantangan ke depan. Karenanya, UICI hadir dan siap menjawabnya dalam sektor pendidikan.
Laode melanjutkan, Indonesia tengah mengalami transisi. Misalnya, energi fosil ke energi terbarukan.
Pun demikian dengan cara berpikir, dari analog ke era digital, seiirng lahirnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ia meyakini perubahan akan berlanjut, seperti quantum computing.
Laode mengingatkan, perubahan menyebabkan ketidakpastian. Peran psikologi pun menjadi sangat penting.
“Karena itu, healthy mind in a digital world itu sangat penting sekali karena yang kita hadapi itu perubahan satu menjadi perubahan yang lain sekarang itu meloncat, tidak bergerak secara linear,” tuturnya.
Sebagai perguruan tinggi digital pertama di Indonesia, ungkap Laode, UICI membekali para mahasiswanya agar siap menghadapi perubahan dengan menyediakan program studi yang inovatif.
“Saya sangat menyambut baik kehadiran Anda dan bangga Anda sebagai mahasiswa UICI. Kita akan berjuang bersama-sama membangun Indonesia di masa depan di era digital,” ujarnya.
Digication dilaksanakan secara daring. Kegiatan turut dihadiri Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia, dan Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI, Prof. Siti Zuhro.