Jakarta, KAHMINasional.com – Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mengadakan simposium nasional bertema “Food Estate Regional: Peluang dan Tantangan dalam Memenuhi Pasokan Pangan Nasional dan Regional”, Senin (26/6), pukul 14.30 WIB.
“[Simposium ini] mencoba mengelaborasi gagasan food estate (lumbung pangan) regional dalam membangun kawasan pertanian,” kata Ketua Bidang Food Estate Regional MN KAHMI, Rudi Sahabuddin, dalam keterangannya.
Ia menargetkan adanya gagasan baru dengan adanya simposium ini. “Gagasan food estate yang terintegrasi dan tidak ambisius.”
Rudi juga berharap gagasan tersebut bisa dieksekusi serta berjalan sukses dan produktif untuk menopang pasokan pangan. Selain itu, bisa diadopsi di tempat lain.
Dirinya melanjutkan, tindak lanjut dari simposium ini adalah adanya penajaman gagasan yang lebih spesifik. Misalnya, membangun kawasan lumbung pangan dan membangun sentra produksi.
Kemudian, mengetahui tantangan hingga peluangnya. “Dan bagaimana membangun hilirisasi pangan dari sentra produksi,” imbuhnya.
Ketua Panitia Simposium, Sara Enggar Listiani, menambahkan, kegiatan digelar secara offline dan online. Pun melibatkan para ahli di bidangnya dari pengusaha, Kementerian Pertanian (Kementan), kepala daerah, hingga akademisi sebagai pembicara.
“Keynote speaker-nya Presidium MN KAHMI, Pak Abdullah Puteh,” ucapnya.
Para pembicara simposium adalah Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi; mantan Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto, Bupati Mamuju, Sutina Suhardi, Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Laode M. Kamaluddin, dan Rudi Sahabuddin.
Panitia menargetkan kegiatan diikuti hingga 120 orang, terutama para stakeholder. “Dan anggota KAHMI, baik di nasional, wilayah, maupun daerah,” kata Enggar.