KAHMINasional.com, Palu – Badan Intelijen Daerah Sulawesi Tengah (Binda Sulteng) dipastikan tidak turut campur dalam rapat teknis persiapan Musyawarah Nasional (Munas) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
“Selama rapat koordinasi dan pertemuan dengan pimpinan daerah, BIN tidak pernah terlibat,” kata Ketua Panitia Daerah Munas XI KAHMI, Mohammad Tavip di Kota Palu, Sabtu (26/11) malam.
Pernyataan ini merespons munculnya pesan berantai berjudul “Jokowi Gagal Membuka Munas KAHMI, Kenapa?”. Pesan tersebut diklaim ditulis Ayu Nitiraharjo dan beredar luas di aplikasi pesan perpesanan.
Di dalam pesan itu tertuliskan, protokoler Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat dengan panitia, yang turut dihadiri Binda, meminta eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dicoret dari daftar tamu pembukaan munas.
Unsur BIN yang menghadiri rapat, masih berdasarkan tulisan tersebut, mengungkapkan, Presiden akan kalah pamor dengan Anies kala keduanya bertemu dalam pembukaan munas.
Panitia, disebutnya, bersikukuh mengundang Anies sehingga Presiden batal hadir. Munas KAHMI dibuka Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (25/11).
Menurut Tavip, opini tersebut cenderung menyudukan lembaga negara. Pangkalnya, tidak pernah terlibat langsung dalam memberikan saran dan masukan.
“Sangat disayangkan adanya opini itu dengan latar belakang penulis yang belum bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” ucapnya.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Umum Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotutu.
Katanya, tidak pernah ada pertemuan dengan Binda Sulteng. Dengan demikian, kabar Binda memberikan masukan Presiden akan kalah pamor jika Anies menghadiri pembukaan munas adalah hoaks.
“Binda hadir dalam rapat resmi atau rapat koordinasi, di mana yang terkonfirmasi resmi hadir adalah Wakil Presiden,” tegas Andi.
Hal ini juga dibenarkan Tim Ahli Gubernur Sulteng, Ridha Saleh. Dirinya menerangkan, Binda aktif berkoordinasi terkait agenda kunjungan Presiden ataupun Wapres, termasuk agenda tambahan agenda pemerintah daerah (pemda) yang berpotensi agenda kunjungan lain di Sulteng.
Reporter: Fauzi Lamboka