Kahminasional.com, Jakarta – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mengecam dan mengutuk dengan keras brutalitas tentara Israel kepada warga Palestina di Masjid Al Aqsa.
“Tidak hanya peduli dan prihatin [dengan nasib warga Palestina], tapi mengutuk dengan sangat keras kejadian penyerangan tentara Israel yang tidak berperikemanusiaan dan biadab tersebut,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional MN KAHMI, Bambang Susanto, dalam keterangannya, Jumat (22/4).
KAHMI pun mendorong PBB bersikap keras dan mengambil langkah-langkah konkret dalam merespons kekejaman itu. Misalnya, menjatuhkan sanksi tegas dan keras kepada Israel.
“Atas kejadian serupa yang terus selalu berulang-ulang dan tidak mengindahkan seruan masyarakat internasional,” imbuhnya.
Dorongan agar pemerintah bersikap, terang Bambang, juga dilakukan KAHMI dengan menyambangi Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Langkah ini dilakukan seiring dengan besarnya aspirasi warga alumni HMI di seluruh penjuru Tanah Air, termasuk Majelis Perwakilan di Turki dan Eropa Raya.
“Dengan demikian, warga KAHMI tidak hanya bersimpati dan mengutuk, tapi juga mendesak pemerintah RI untuk mengambil langkah keras, cepat, dan tepat untuk mencegah bentrokan berlanjut dan pelanggaran yang lebih berat,” jelasnya.
KAHMI pun mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, untuk terus bersama-sama memberikan dukungan dan perhatian serta intensif mengikuti perkembangan kebijakan yang diambil pemerintah dari dekat dan saksama agar bangsa Palestina terlindungi hingga meraih kemerdekaannya.
Selain itu, mengimbau warga KAHMI di seluruh Nusantara dan di luar negeri agar tetap tenang dan terus memberikan dukungan kuat atas langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mencegah kejadian serupa.
Pernyataan sikap MN KAHMI ini disampaikan langsung oleh Bambang Susanto dan Koordinator Presidium Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI), Hanifah Husein, kepada Direktur Timur Tengah Kemlu, Bagus Hendraning Kobarsih, di Kantor Kemlu, Jakarta, pada hari ini.