Kahminasional.com, Bengkulu – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Bengkulu menggelar buka puasa bersama dan dialog dalam rangka silaturahmi lintas generasi alumni HMI.
Kegiatan perdana ini berlangsung di kediaman Wakil Ketua Dewan Etik KAHMI Bengkulu, Ridwan Nurazi, Jalan Budi Utomo, Kota Bengkulu, pada Rabu (20/4). Acara dihadiri sejumlah pengurus, seperti Koordinator Presidium KAHMI Bengkulu, Iswahyudi.
Lalu, Presidium KAHMI Bengkulu, Zacky Antoni; Anggota Penasihat KAHMI Bengkulu, Syahrowi; Koordinator Presidium Majelis Daerah (MD) KAHMI Kota Bengkulu, Irfan Rizaldy.
Kemudian, Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu, Ludiman, serta pengurus dan anggota KAHMI, Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI), dan Komisariat HMI se-Cabang Bengkulu.
Dalam sambutannya, Iswahyudi mengatakan, kegiatan ini diisi dialog internal secara ringan gunanya lebih mendekatkan kader HMI dan KAHMI-FORHATI.
“Untuk pertama ini kita coba buat tema dialog konsolidasi HMI, KAHMI, FORHATI merumuskan solusi konkret peran alumni dalam pengkader dan pembangunan daerah dengan narasumber Prof. Dr. Ridwan Nurazi,” katanya, dalam keterangan tertulis.
Momentum tersebut juga dimanfaatkannya untuk memaparkan realisasi dan rencana program KAHMI dan FORHATI Bengkulu kepada Ridwan. Misalnya, pembentukan lembaga bantuan hukum (LBH), situs web (website), dan koperasi.
Berikutnya, sekretariat, penyusunan kepengurusan Yayasan Insan Cita, dan rencana merenovasi Gedung Graha Insan Cita. Iswahyudi juga mengusulkan pembentukan rekening untuk dana pengaderan HMI.
“Kita sudah cobakan perhimpunan dana pengkader melalui rekening tersendiri. Nanti, pengisiannya bisa dalam bentuk urunan atau gotong royong oleh alumni,” ucapnya.
“Ini juga memberikan keringanan bagi alumni untuk tidak hanya beberapa orang saja yang terus menjadi sasaran keder HMI,” imbuh dia.
Iswahyudi menambahkan, kegiatan serupa akan digelar kembali di beberapa tempat dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Zacky Antoni berpesan, kader HMI harus berinovasi dan mengikuti kemajuan berpikir secara teknologi. Dengan demikian, ada perubahan dalam pengaderan, terutama dalam solusi pendanaan.
“Kita juga minta adik HMI saat ini sudah eranya digitalisasi. Jadi, kader HMI harus mengikuti itu, terutama dalam solusi dalam penggalangan dana kegiatan LK (latihan kader) dan alumni sifat hanya memberi support,” tuturnya.
Pernyataan senada disampaikan Ridwan Nurazi. Dia sepakat apabila alumni hanya memberi dukungan kepada kader HMI.
“Saat ini sudah eranya teknologi digital, diharapkan para kader HMI harus mengikuti era ini karena kita sudah jauh maju dengan teknologi ini, terutama dalam problem kaderisasi,” jelasnya.
Ridwan pun menawarkan tempat Majelis Zikir Bengkulu dimanfaatkan dalam kegiatan HMI. Namun, harus menyesuaikan jadwal kegiatan.
“Tempat ini bisa digunakan dalam kegiatan HMI. Tapi, di sini ada kegiatan rutin yang dilakukan [dan] tidak bisa diganggu, yakni malam Selasa dan malam Jumat. Selebihnya bisa menyesuaikan ” tutupnya.