Kahminasional.com, Jakarta- Dewan Pakar Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Azyumardi Azra mengungkapkan HMI memiliki tanggung-jawab kepemimpinan yang besar.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan ceramah pada Acara Buka Puasa dan Tarawih Bersama MN KAHMI beberapa waktu lalu.
Menurutnya HMI adalah organisasi mahasiswa yang paling subur melahirkan pemimpin.
Proses pengkaderan di HMI begitu teratur sehingga terus menerus melahirkan pemimpin.
Menurut Azyumardi Azra, Alumni HM banyak mengisi posisi penting di berbagai lembaga negara.
Alumni HMI banyak yang menjadi tokoh patai politik (parpol), walaupun parpolnya berbeda.
Alumni HMI juga banyak menempati posisi di berbagai komisi negara.
Sebut saja, Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Termasuk di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemiu (Bawaslu)
“Tidak bisa dibayangkan Indonesia tanpa HMI dan KAHMI,” kata Azyumardi Azra.
Banyaknya alumni HMI di berbagai posisi Kepemimpinan negara membuat tanggung jawab HMI lebih besar.
Menurutnya , para Alumni HMI bisa memberikan kontribusi untuk mendukung Indonesia maju.
Prediksi Indonesia menjadi negara keempat kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 bukan sesuatu yang mustahil.
Walaupun dengan berbagai syarat, diantaranya keamanan dan persatuan sesama komponen bangsa.
Terutama tidak adanya pertikaian antar elit khususnya elit keagamaan di Indonesia, seperti yang terjadi di Timur Tengah.
Peran alumni HMII itu sangat penting, di tengah keberagaman Indonesia.
Para alumni HMI siap memainkan perannya karena memahami prinsip keislaman, keindonesiaan dan kemodernan.
Namun dalam perjalanannya tetap ada tantangan yaitu; penguatan ntegritas kepemimpinan.
“Bila kita mau maju , integritas menjadi kuncinya,” tutur Azyumardi Azra.
Membangun integritas memang tidak mudah tapi harus dilakukan.
Menurutnya, pembangunan integritas bisa dimulai dari diri sendiri.
Berlanjut pada lingkungan keluarga dan lingkungan kecil seperti di kantor.
Bila semua ini diterapkan, maka dampaknya akan terasa secara sistematik.
“Tantangannya; menghasilkan kader (HMI) yang berintegritas,” tutup Azyumardi Azra.