Kahminasional.com, Jakarta – Pembangunan kawasan pedesaan merupakan salah satu pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan desa dan kawasan pedesaan.
Ini sesuai mandat UU Nomor 6 Tahun 2014, PP Nomor 47 Tahun 2015, dan Permendes PDTT Nomor 5 Tahun 2016. Salah satu isinya, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif.
Karenanya, terang Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Riza Patria, pembangunan kawasan pedesaan diarahkan menjadi kawasan pedesaan yang berdaya saing pada era globalisasi.
“Sehingga, produk barang dan jasa dari kawasan pedesaan bukan hanya berdaya saing di dalam negeri, tapi juga di luar negeri,” ucapnya saat memberikan sambutan dalam pelatihan daring “Pengembangan Kawasan Perdesaan yang Berdaya Saing”, Selasa (29/3).
Menurut Ariza, sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, kapasitas stakeholder yang berkepentingan perlu ditingkatkan guna mewujudkan visi tersebut, meningkatkan daya saing kawasan pedesaan.
Inilah yang melatarbelakangi Lembaga Kajian Strategis (LKS) MN KAHMI bersama Kemendes PDTT, Ikatan Alumni Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (APWD) IPB, dan Universitas Nusa Bangsa menggelar pelatihan daring.
Ariza mengungkapkan, materi yang disampaikan dalam pelatihan daring ini “sarat gizi”. Pangkalnya, mencakup banyak hal, dari konsep keunggulan hingga pengukuran kawasan pedesan.
“Materi pelatihan daring ini sangat berbobot, yakni konsep keunggulan, daya saing, dan kolaboratif pengembangan kawasan berbasis kluster. Penentuan komoditas unggulan kawasan pedesaan, penyusunan rencana kawasan pedesaan, pemerataan, branding kawasan pedesaan, dan pengukuran kawasan pedesaan,” tuturnya.
“Semoga nantinya memberikan inspirasi dan manfaat bagi kita semua,” tandasnya.
Pelatihan daring ini turut dibuka Direktur Perencanaan Teknis Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Dewi Yuliani, dan digelar selama dua hari, 29-30 Maret 2022. Kegiatan juga menghadirkan akademisi Sugeng Budiharsono sebagai fasilitator dan diikuti 237 peserta.
Selain melalui Zoom, pelatihan daring ini dapa diikuti secara langsung via kanal YouTube KAHMI Nasional.