Kahminasional.com, Jakarta – Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Riza Patria, memastikan takkan kembali maju.
Pernyataan tersebut disampaikannya di sela-sela Rapat Presidium MN KAHMI di KAHMI Center, Jakarta, pada Kamis (10/3) malam.
“Saya tidak maju menjadi presidium ke depan,” ucap Ariza, sapaannya.
Meskipun demikian, dirinya berharap, Presidium MN KAHMI ke depannya memprioritaskan Sulawesi Utara (Sulut) sebagai tuan rumah musyawarah nasional (munas).
“Sulut daerah yang potensial. Saya rekomendasikan jadi prioritas untuk tuan rumah munas [selanjutnya],” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Permintaan ini diutarakan pasca-MN KAHMI menetapkan Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai tuan rumah Munas XI, yang rencananya berlangsung pada November 2022.
Sebelum keputusan itu diambil, Sulteng bersaing dengan Sulut. Ini berdasarkan hasil Rapat Presidium MN KAHMI pada 23 Februari lalu.
Menurut Ariza, bukan perkara mudah menetapkan siapa yang layak menjadi tuan rumah munas antara Sulut dan Sulteng. Bahkan, keputusan itu disebutnya lebih sukar dibandingkan menentukan lokasi penyelenggaraan Piala Dunia.
Pangkalnya, Sulut dan Sulteng sama-sama memiliki kesiapan dan dukungan yang kuat, baik secara materiel maupun imateriel. Namun, Kota Palu, Sulteng, akhirnya diputuskan.
Pertimbangannya, Sulteng dalam beberapa tahun terakhir dilanda bencana, seperti gempa bumi dan tsunami. Terpilihnya Kota Palu diharapkan menjadi dukungan karena masih masa pemulihan sampai kini.
Berikutnya, Sulteng menjadi salah satu daerah di Indonesia yang kerap dilanda konflik. Dengan adanya munas, KAHMI pun ingin menyuarakan agar gesekan-gesekan itu dihentikan.