Kahminasional.com, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) diminta memanfaatkan semaksimal mungkin model kolaborasi pentahelix dalam mewujudkan dan mengakselerasi pembangunan daerah.
Seruan ini disampaikan Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Riza Patria, dalam sambutannya pada webinar “Model Kolaborasi Pentahelix untuk Optimalisasi dan Akselerasi Pembangunan Daerah” pada Rabu (9/3).
“Bagaimana caranya? Ya, ini dengan memaksimalkan pendataan dan potensi sumber daya manusia (SDM),” ucap Ariza, sapaannya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menerangkan, anggota KAHMI di berbagai daerah memiliki posisi strategis dari lima unsur pentahelix.
“Oleh karena itu, KAHMI menjadi aktor penting dalam mengonsolidasikan berbagai model kolaborasi demi kemajuan bangsa dan negara,” jelasnya.
Sebagai informasi, terdapat lima subjek penting di dalam model pentahelix. Akademisi, pengusaha/swasta, masyarakat atau komunitas, pemerintah, dan media.
Dalam pelaksanaannya, terang Ariza, pemerintah berperan mengoordinasikan para pemangku kepentingan agar kepentingan semua terakomodasi dan menjadi seimbang.
“Untuk terbentuknya tatanan sosial dan tercapainya target-target pembangunan yang baik, yang bermanfaat untuk semua pihak,” tambah dia.
Ariza menerangkan, model pentahelix relevan diadopsi pemerintah daerah (pemda). Alasannya, UU Otonomi Daerah (Otda) memberikan hak, wewenang, dan kewajiban kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat, termasuk pembangunan.
“Pada dasarnya, pembangunan adalah kebutuhan dasar bagi setiap negara. Pembangunan harus berkolerasi positif terhadap kepentingan masyarakat, khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Apalagi, perkembangan era saat ini menuntut semua sektor melakukan perubahan dan berkembang. Lalu, setiap stakeholder diharuskan menjalin sinergi demi guna merealisasikan program dan kebijakan yang ditetapkan daerah.
“Kolaborasi menjadi kunci percepatan realisasi sebuah program,” tegas Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.
Di sisi lain, Ariza mengapresiasi Lembaga Kajian Strategis (LKS) MN KAHMI yang rutin mengadakan Kajian Reboan, yang kali ini mengusung tema model pentahelix dan menggandeng Majelis Wilayah (MW) KAHMI Jawa Barat (Jabar).
“Semoga terus begitu sehingga bisa menjadi wadah berdialog dan berdiskusi menemukan solusi berbagai persoalan di masyarakat,” harapnya. “Ini sekaligus menandakan keseriusan kita dalam memperhatikan dan memberikan kontribusi terkait isu-isu strategis yang muncul di publik.”
Dalam webinar ini, LKS MN KAHMI mengundang Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, untuk menyampaikan paparan kunci (keynote speech) tentang praktik kolaborasi pentahelix dalam pembangunan di “Bumi Pasundan”.
Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Dekan FIA Brawijaya, Andy Fefta Wijaya; Presidium KAHMI Jabar, Asad; dan praktisi/pengusaha, Sutomo.