Kahminasional.com, Jakarta – Kejahatan siber di Indonesia semakin marak dan mengerikan. Kerugian yang dirasakan masyarakat pun besar.
Karenanya, Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi, meminta pemerintah memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Pemerintah harus lebih memperkuat BSSN terkait tingginya serangan, kejahatan siber di Indonesia yang mencapai 1,6 miliar,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3).
Senator asal Aceh ini menambahkan, penguatannya bukan dari aspek anggaran saja, melainkan secara kelembagaan.
“Dalam waktu dekat ini, saya akan mengundang BSSN dalam rangka memaparkan secara detail adanya berbagai serangan siber,” jelasnya.
Fungsionaris Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) ini menyatakan, dukungan itu diberikan agar maksimal BSSN dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
“BSSN berkewenangan untuk mewujudkan keamanan perlindungan dan kedaulatan siber nasional serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Fachrul.
BSSN berwenang melakukan pemetaan tren risiko dan ancaman yang berkembang, seperti web defacement, data breach, human operated ransomware, dan advance persistent threat. Lalu, menelusuri potensi ancaman aktivitas kejahatan siber di deepweb dan darkweb.
Menurut Fachrul, pemerintah juga harus melakukan ketahanan teknologi dan siber.
“Siber merupakan bagian dari kedaulatan. Oleh karena itu, Indonesia harus menunjukkan kepada dunia memiliki siber yang lebih canggih,” tutup Sekjen DPN PPWI ini.
