Kahminasional.com, Jakarta – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) akan digelar di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada 25-27 Februari 2022.
Batam dipilih sebagai tuan rumah dengan pertimbangan matang dan sesuai tema acara, yakni sukses melakukan pembangunan di tengah pandemi Covid-19.
“Batam dipilih sebagai tuan rumah karena menjadi lokomotif pembangunan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” ucap Ketua Pelaksana Rakornas IV KAHMI, Anita Ariyani, kepada Kahminasional.com, Rabu (23/2).
Adapun Rakornas IV KAHMI mengusung tema “Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pascapandemi Covid-19”.
Karenanya, Anita menambahkan, KAHMI melalui rakornas ingin turut serta berkontribusi dan menawarkan solusi alternatif dalam berbagai masalah bangsa, terutama di bidang ekonomi.
“Kami berharap, Rakornas IV KAHMI dapat turut membawa bangsa Indonesia bangkit, tumbuh, dan berkembang,” jelasnya.
Lebih konkret tentang kontribusi KAHMI pada pembangunan bangsa dan negara bakal terlihat dalam keputusan rakonas nanti. Pangkalnya, di dalam rapat pleno akan turut diputuskan langkah strategis bagi eksternal organisasi.
“Salah satu output rakornas ini adalah menyusun langkah strategis sebagai tanggung jawab umat dan bangsa serta respons cepat terhadap pembangunan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, yang berdampak pada aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya,” tutur Anita.
Selain itu, memperkuat sinergi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka akselerasi pelaksanaan agenda pembangunan nasional.
Adapun bagi internal KAHMI adalah menjadikan rakornas sebagai ajang konsolidasi internal. “Termasuk [penetapan] lokasi munas yang insyaallah akan dilakukan tahun ini,” katanya.
Anita pun mengajak kepada seluruh Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) dapat hadir dan menyukseskan Rakornas IV KAHMI.
“Semoga semua dapat berpartisipasi dan mencurahakan gagasannya sebagai bentuk kontribusi konkret KAHMI dalam pembangunan nasional di tengah pandemi,” tutupnya.
Rakornas IV KAHMI digelar secara hybrid, online dan offline. Sekitar 200 dari sekitar 700-an peserta akan hadir secara langsung, sedangkan selebihnya via Zoom Meeting.
Langkah tersebut dilakukan guna memastikan tidak ada kerumunan saat acara berlangsung. Sehingga, meminimalisasi laju penularan Covid-19.