Kahminasional.com, Jakarta – Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Siti Zuhro, mendukung isu rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dibahas pada Musyawarah Nasional (Munas) XI 2022.
“KAHMI selama di pengurusan saya, dua kali mengalami musibah bencana besar di NTB dan Palu. Tetapi, yang paling parah Kota Palu,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2).
Wiwik, sapaannya, berpendapat, KAHMI dapat memberikan empati kepada daerah yang terdampak bencana. Apalagi, Munas XI 2022 digelar di tengah pandemi Covid-19.
Dengan demikian, menurutnya, tantangan pelaksanaan Munas KAHMI tergolong besar. Sehingga, sarana dan prasararana harus disiapkan sebaik mungkin.
Peneliti senior politik LIPI ini pun berharap, Sulawesi Tengah (Sulteng) dapat menghasilkan munas yang berkualitas jika terpilih sebagai tuan rumah.
Sementara itu, Ketua Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotu, menyatakan, sulit bagi pihaknya untuk bersaing dalam menawarkan fasilitas mewah apabila terpilih sebagai tuan rumah Munas XI KAHMI.
“Kami baru saja mengalami bencana yang cukup memorakporandakan kehidupan masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya,” ungkapnya.
Meskipun demikian, KAHMI Sulteng siap menghimpun seluruh potensi kekuatan agar dapat melayani tamu yang datang ke Palu.
“Cukup datang bermusyawarah di Kota Palu, itu sudah dapat menghilangkan trauma yang masih tersisa di masyarakat,” jelasnya.
“Sekaligus dapat membangkitkan semangat, bahwa daerah kami sudah terbebas dari stigma wilayah konflik yang tak aman bagi orang luar,” tandas Mulhanan.