Kahminasional.com, Tanjungpinang – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) dan Forum Alumni HMI-Wati Kepulauan Riau (FORHATI Kepri) menjadi perekat kebinekaan.
Dengan modal kebinekaan, menurut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, intelektual muda alumni HMI diyakini dapat berbaur dan menyerap berbagai aspirasi publik. Pun tanggap terhadap perkembangan zaman untuk pembangunan daerah.
“Sebagai bagian dari insan cendekia, seyogianya alumni HMI tidak lagi berpikir secara linear, tetapi secara lateral untuk bisa melakukan terobosan-terobosan yang mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa, keadilan, dan kemakmuran bersama,” ucapnya dalam pelantikan pengurus KAHMI-FORHATI Kepri, Rabu (16/2).
Sejak sebelum merdeka, Ansar menambahkan, Indonesia adalah bangsa majemuk. Namun, bercita-cita membangun NKRI demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan adil.
Dia lalu menyinggu sila kelima. “Tanpa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, nasib NKRI bukan tak mungkin akan mengikuti jejak negara Uni Soviet atau Yugoslavia.”
Ansar pun berharap, para pengurus tidak melupakan identitas keislaman yang bersemayam di dalam organisasi.
“Tujuan utama lahirnya HMI selain untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, juga untuk menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam,” bebernya.
Selain itu, diharapkan muncul golongan muda dan berkontribusi nyata pada pembangunan Kepri melalui program-program kerja para pengurus KAHMI dan FORHATI yang dilantik.
“Untuk itu, yang sangat dibutuhkan adalah adanya kesamaan langkah, semangat, soliditas, dan sinergi yang kuat antaranggota KAHMI,” jelas Ansar.
“Hal yang sama seyogianya juga perlu kita jalin dengan komponen-komponen bangsa lainnya, apa pun agamanya, sebagai bagian dari anak bangsa yang mempersatukan kita sebagai saudara sebangsa,” tutupnya.
Selain melantik Suryadi dan Afitri Susanti beserta jajaran sebagai Ketua Umum KAHMI dan Ketua Umum FORHATI Kepri, Ansar juga dikukuh sebagai Anggota Kehormatan KAHMI Kepri.