Kahminasional.com, Ternate – Budaya literasi kental dengan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai insan akademis, pencipta, dan pengabdi.
Hal ini melatarbelakangi Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Maluku Utara (MW KAHMI Malut) meluncurkan Program HMI Menulis guna mendorong kultur literasi dan menulis bagi para kader “Hijau-Hitam”.
Sekretaris Umum KAHMI Malut, Hasby Yusuf, menyatakan, pihaknya menyediakan insentif sebesar Rp150 ribu per tulisan yang dikirimkan kader HMI di tingkat komisariat maupun cabang ke berbagai media massa.
“KAHMI berharap, program ini memacu adik-adik HMI di semua cabang dan komisariat untuk terus menulis dan hidupkan kultur intelektual yang merupakan bagian dari ciri khas HMI sebagai organisasi kader dan pergerakan berbasis intelektualitas,” katanya.
MW KAHMI Malut, sambung Hasby, selalu fokus membantu kader HMI dalam kaderisasi dan penguatan basis intelektualnya. Pangkalnya, KAHMI secara moral bertanggung jawab terhadap perkembangan juniornya.
“Sebagai organisasi mahasiswa, HMI sejak berdiri mengandalkan kekuatan intelektual yang berbasis di kampus. Karena itu, anak-anak HMI yang tidak suka membaca buku dan menulis. Itu artinya, ciri khas sebagai kader intelektual hilang yang sama saja dengan merusak tradisi intelektual yang selama ini menjadi penting dalam sejarah HMI,” tuturnya.
Saat peluncuran Program HMI Menulis, KAHMI Malut telah menyerahkan insentif kepada sembilan kader yang berhasil memublikasikan tulisannya ke sejumlah media massa, seperti Malut Post.
Selain itu, KAHMI Malut melalui Kordinator Presidium Ishak Naser dan Presidium lainnya mengadakan diskusi buku.
“Melalui program HMI Menulis, KAHMI berharap, adik-adik makin membudayakan tradisi literasi dan jadi penulis andal untuk mengisi ‘ruang kekosongan intelektual’ di masyarakat,” ujar Ishak.
“Tantangan kemajuan daerah ini adalah pada ilmu pengetahuan. Karena itu, KAHMI dan HMI akan mengambil peran ini sebagai bagian dari tanggung jawab etik dan moral kepada umat dan bangsa,” tutupnya.