Kahminasional.com, Raja Ampat – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) dan Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) akhirnya eksis di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Kehadiran Majelis Daerah (MD) KAHMI dan FORHATI di The Last of Paradise ditandai dengan digelarnya Musyawarah Daerah (Musda) I pada Selasa (11/1). Pun diapresiasi Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam.
Menurutnya, KAHMI dan FORHATI sebagai organisasi intelektual muslim dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat meningkatkan kualitas dan keberadaan organisasi secara positif melalui musda. Dengan demikian, turut berkontribusi dalam pembangunan di Raja Ampat.
“Ke depan, KAHMI dan FORHATI Kabupaten Raja Ampat harus mampu melakukan terobosan-terobosan yang mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa yang dilandasi dengan pola pikir dan wawasan yang luas,” kata Orideko dalam sambutannya pada pembukaan Musda I KAHMI dan FORHATI Rajat Ampat.
Dirinya pun berharap HMI ataupun KAHMI turut membantu program vaksinasi Covid-19, khususnya kepada anak-anak. Setidaknya ikut menyosialisasikan pentingnya imunisasi di tengah pandemi.
“Bukan justru sebaliknya, mahasiswa menyebar informasi-informasi yang membuat masyarakat menjadi tidak yakin untuk divaksin. Adik-adik HMI maupun KAHMI di Raja Ampat [harus] membantu pemerintah mengajak masyarakat untuk divaksin. Vaksin itu baik, vaksin itu halal,” tuturnya.
Pada kesempatan sama, Koordinator Presidum Majelis Wilayah (MW) KAHMI Papua Barat, Hasan Makassar, menyatakan, KAHMI dan FORHATI Raja Ampat harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Karenanya, para alumni HMI diminta meninggalkan gaya konvensional dalam menjalankan roda organisasi.
Dia mendorong demikian lantaran perkembangan teknologi akibat globalisasi menuntut sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan memiliki etos kerja tinggi.
“Seperti aktivitas perkantoran yang sudah berbasis pada handphone, misalnya seperti grup WA (WhatsApp), meeting Zoom, maupun akses media online lainnya yang membantu mempermudah kerja di mana pun kita berada,” tuturnya.
Selain itu, Hasan juga meminta para pengurus memantap kualitas dan memajukan organisasi. Salah satunya, berkontribusi positif di tengah-tengah masyarakat.
“Kepengurusan KAHMI Raja Ampat ketika terbentuk sepatutnya bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) serta menjadi mitra Pemda Raja Ampat,” tandasnya.
Berdasarkan hasil musda, Anhar Sunardi terpilih sebagai Ketua Umum MD KAHMI Raja Ampat dan Khusnul Khotimah selaku Ketua FORHATI Raja Ampat periode 2022-2027.
“Terima kasih atas kepercayaan dan amanah ini. Sebagai formatur terpilih, ini tentu beban berat bagi saya. Namun, maju atau tidaknya KAHMI tergantung semua anggota,” tutur Anhar.
Musda juga menetapkan empat orang mide formatur, yakni Ali Lewataka, M. Taswin. Macap, Umar Wailisa, dan Islawati Sabale.
Sementara itu, Khusnul Khotimah menyampaikan, program kerja yang bakal dijalankan diselaraskan dengan kebutuhan anggota dan masyarakat.
“Kami siap melaksanakan program kerja yang sudah dirumuskan bersama dalam Musda FORHATI, Insyaallah, kami dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Majelis Daerah KAHMI dan Majelis Wilayah FORHATI Papua Barat,” tandasnya.