Jakarta, KAHMINasional.com – Sebanyak 110 rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang berpusat di Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4), pukul 23.29 WIB. Ini berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusadalops BNPB, Minggu (28/4).
Gempa berpusat di laut dengan kedalaman 70 km pada titik parameter 8,42 LS dan 107,26 BT dan tak berpotensi tsunami. Ini termasuk jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab earthquake) Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jabar.
“Hingga hari ini, pukul 14.00 WIB, total rumah yang terdampak mencapai 110 unit,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya.
Berdasarkan tingkat kerusakannya, sebanyak 3 rumah rusak berat, 21 rumah rusak sedang, 34 rumah rusak ringan (RR), 11 rumah terdampak, dan 41 rumah rusak.
Kerusakan paling banyak terjadi di Garut dengan 41 rumah, disusul Kabupaten Bandung 24 rumah, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 rumah, dan Kota Tasikmalaya 5 rumah.
“Bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas public, seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana kesehatan,” jelas Muhari.
Selain itu, gempa juga mengakibatkan 8 orang terluka dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak. Jumlah ini bertambah signifikan dibandingkan data yang dihimpun sebelumnya, berjumlah 27 KK.
Di sisi lain, BNPB mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pun memeriksa dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggalnya tahan gempa dan tidak ada terpengaruh kestabilannya.