Jakarta, KAHMINasional.com – Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mendukung rencana pelaksanaan KAHMI Summit di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada 18 September 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk memeriahkan HUT ke-57 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini bakal mengundang para bakal calon presiden (capres) 2024, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
“Para bakal calon presiden tersebut bisa menyampaikan pandangan dan gagasannya tentang masa depan Indonesia. Misalnya, tentang paradigma pembangunan hukum dan pemberdayaan korupsi, paradigma pembangunan politik dan demokrasi, maupun paradigma pembangunan ekonomi dan sumber daya alam (SDA),” tutur Bamsoet, sapaannya, usai menerima jajaran pengurus KAHMI di Jakarta, Selasa (5/9).
Melalui forum tersebut, Dewan Penasihat KAHMI ini berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi pertarungan ide dan gagasan. “Bukan pertarungan politik identitas maupun black campaign yang memecah belah bangsa.”
Dalam kesempatan tersebut, beberapa pengurus KAHMI hadir, di antaranya Sekretaris Jenderal Syamsul Qomar, Kabid Organisasi Burhanuddin M. Zain, serta Kabid Agraria dan Pertanahan Andi Faisal Jollong. Selain itu, Ketua dan Sekretaris Panitia HUT ke-57 KAHMI, Ana Sofa Yuking dan Laca Muhammad.
Bamsoet melanjutkan, rangkaian kegiatan HUT ke-57 KAHMI dimulai pada 9-10 September dengan pelaksanaan berbagai turnamen olahraga. Lalu, gerak jalan sehat nasional pada 17, 24, dan 28 September.
“Kemudian, resepsi HUT ke-57 pada 19 September, penanaman sejuta pohon pada 23 September, simposium nasional pada 27 September, serta turnamen olahraga pada 1 Oktober,” ucap eks Ketua DPR ini.
Lebih jauh, Bamsoet menyampaikan, memasuki usia ke-57 tahun, KAHMI setia menjaga nilai-nilai luhur keislaman dalam bingkai keindonesiaan. Bahkan, menjadi “benteng” yang menjaga kedaulatan Indonesia atas serangan apa pun, baik dari dalam maupun dari luar, karena kesatuan dan persatuan bangsa adalah segalanya. Tidak boleh dikorbankan dengan apa pun, apalagi alasan politik praktis.
“Secara organisasi, KAHMI memang tidak terafiliasi ke politik tertentu. Namun, peran dari kader KAHMI dalam pembangunan politik kebangsaan sangat besar bahkan sampai ikut menentukan kondusifitas politik dan arah masa depan bangsa,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
“Di pemerintahan saja tercatat setidaknya ada 8 kader KAHMI yang menjadi menteri. Lebih banyak lagi di DPR, DPD, DPRD, gubernur, bupati, hingga wali kota,” sambung Bamsoet.
