*catatan kecil penulis dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) 2023.
Penulis: Aria Andriyadi SPt MSi, Ketua Bidang Energi Baru dan Terbarukan MN KAHMI
Sebagai salah satu ketua bidang di kepengurusan MN KAHMI periode 2022 – 2027, yaitu Ketua Bidang Energi Baru dan terbarukan di bawah koordinasi Presidium Dr Sutomo SPi MSi, penulis melihat sinergisitas program antar bidang memiliki dampak sangat baik terhadap kemajuan bangsa pada umumnya karena memiliki konsep dan rencana yang sangat baik.
Khususnya di bidang-bidang energi dan sumber daya alam, sesuai arahan dari Koordinator Presidium, Dr Sutomo, bidang-bidang tersebut memiliki beberapa program yang pada intinya adalah untuk berdikari dalam pengelolaan energi serta sumber daya alam demi kemaslahatan dan kemajuan bangsa.
Adapun bidang-bidang di bawah garis koordinasi Dr Sutomo adalah :
1. Bidang Kajian Sumber Daya Alam (SDA) & Energi.
2. Bidang Ekonomi SDA & Geologi.
3. Bidang Konservasi Energi.
4. Bidang Maritim.
5. Bidang Migas.
6. Bidang Kelistrikan.
7. Bidang Minerba.
8. Bidang Energi Baru dan Terbarukan.
Penulis merangkum bahwa program unggulan dari bidang-bidang Energi & SDA memiliki rencana jangka panjang yang dapat membuat akselerasi atau percepatan dalam perjalanan bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar.
Hal tersebut bukan suatu hal yang dibesar-besarkan, namun fakta dimana seluruh negara di dunia ini memiliki kebutuhan mendasar dalam energi dan sumber daya alam untuk menjalankan kehidupan bangsa dan negara.
Sehingga, konflik-konflik antar negara yang terjadi sejak dahulu kala hingga saat ini memiliki motif dalam penguasaan energi dan sumber daya alam negara lain yang diturunkan menjadi upaya penjajahan antar negara.
Ada beberapa konflik negara di seluruh dunia terkait dengan energi dan sumber daya alam. Berikut ini beberapa contoh yang bisa kita jadikan sebagai renungan terkait mengapa kita harus berdikari terkait energi dan sumber daya alam.
Timur Tengah:
Di Timur Tengah, konflik energi dan sumber daya alam telah berlangsung selama beberapa dekade. Wilayah ini kaya akan minyak dan gas bumi, yang merupakan sumber daya alam yang sangat bernilai ekonomis dan strategis. Jika menyangkut konflik energi di Timur Tengah, ada persaingan antar negara seperti Arab Saudi, Iran, Irak, dan Uni Emirat Arab. Sengketa perbatasan, persaingan kekuasaan regional dan konflik agama juga memainkan peran penting dalam dinamika konflik tersebut.
Laut Cina Selatan
Beberapa negara terlibat dalam konflik Laut China Selatan, antara lain China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas alam dan merupakan jalur perdagangan maritim yang penting. Negara-negara di kawasan tersebut bersaing memperebutkan klaim teritorial dan sumber daya alam di Laut China Selatan, yang menimbulkan ketegangan dan konflik di antara mereka.
Ukraina
Konflik di Ukraina juga memiliki dimensi energi. Rusia, salah satu produsen gas alam terbesar di dunia, memiliki kendali signifikan atas pasokan gas alam ke Eropa. Konflik antara Rusia dan Ukraina, terutama sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, telah melibatkan persaingan atas infrastruktur energi, termasuk pipa gas alam yang melewati Ukraina. Ketegangan dalam hubungan energi antara Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi negara-negara Eropa yang bergantung pada pasokan gas alam Rusia.
Sudan dan Sudan Selatan
Konflik antara Sudan dan Sudan Selatan juga terkait dengan sumber daya alam, terutama minyak. Setelah Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada 2011, negara baru itu berkembang menjadi produsen minyak utama. Namun, ada perselisihan tentang distribusi pendapatan minyak antar negara, yang menyebabkan konflik dan ketegangan terus-menerus.
Venezuela
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Konflik politik dan ekonomi di dalam negeri memengaruhi industri minyak dan pasokan energi. Perebutan kekuasaan antara pemerintahan Presiden Nicolas Maduro dan oposisi telah mempengaruhi stabilitas ekonomi negara dan produksi minyak Venezuela.
Di sisi lain, Indonesia yang memiliki energi dan sumber daya alam yang melimpah, seharusnya mampu membuat negara ini menjadi negara yang maju dan memiliki masyarakat yang adil dan makmur selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984.
Oleh karena itu, penulis merasa bahwa keberpihakan dalam penguatan ekonomi dan pengelolaan energi dan sumber daya alam Indonesia harus dilakukan dengan serius dan berasas dengan semangat keberpihakkan kepada rakyat Indonesia agar kita bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
Adapun beberapa kondisi sekarang yang terjadi terkait dengan pengelolaan energi dan sumber daya alam masih belum optimal. Belum semua energi dan sumber daya alam dilakukan hilirisasi yang bisa mengoptimalkan keuntungan negeri.
Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti minyak bumi, gas alam, batubara, nikel dan timah. Meskipun Indonesia memiliki kedaulatan atas sumber daya tersebut, beberapa perusahaan asing terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam negara tersebut.
Di bawah ini adalah beberapa contoh perusahaan asing yang beroperasi di sektor energi dan sumber daya di Indonesia;
Chevron: Chevron adalah perusahaan minyak dan gas AS dengan sejarah operasi yang panjang di Indonesia. Mereka terlibat dalam eksplorasi dan produksi migas di berbagai wilayah Indonesia.
Total: Total adalah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berbasis di Prancis. Mereka juga aktif di Indonesia mengerjakan proyek migas di berbagai sektor, termasuk lepas pantai.
ExxonMobil: ExxonMobil adalah perusahaan minyak dan gas terbesar di Amerika Serikat. Berbasis di Indonesia, perusahaan ini terlibat dalam eksplorasi, produksi, dan pengembangan sumber daya minyak dan gas.
Freeport-McMoRan: Freeport-McMoRan adalah perusahaan pertambangan dan pengolahan tembaga dan emas yang berbasis di AS. Perusahaan mengoperasikan Tambang Grasberg, salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di dunia, berlokasi di Papua, Indonesia.
Rio Tinto: Rio Tinto adalah perusahaan pertambangan multinasional yang berbasis di Australia yang beroperasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka terlibat dalam penambangan dan ekspor mineral seperti nikel dan batubara di Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun perusahaan asing tersebut beroperasi di Indonesia, pengelolaan sumber daya alam tetap berada di bawah kendali pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah Indonesia memainkan peran penting dalam mengatur dan mengendalikan pengembangan sumber daya alam negara. Namun, penulis ingin semua pihak bersinergi dalam pengelolaan dan hilirisasi energi dan sumber daya alam yang optimal di dalam negeri sendiri agar mampu menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang semakin kuat baik secara sumber daya manusia, lingkungan, ekonomi & geopolitik.
Pengelolaan energi dan sumber daya alam yang terbatas oleh ruang dan waktu memiliki keterbatasan tersendiri dalam pengelolaan tersebtu. Oleh karenanya, penguatan di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) juga menjadi salah satu fokus yang perlu dikaji dan dioptimalkan dalam pelaksanaannya karena dengan potensi EBT yang ada di Indonesia yang cukup melimpah mampu menjadi sektor yang kuat dalam memajukan Indonesia.
Beberapa energi baru dan terbarukan yang memiliki potensi besar di Indonesia adalah energi surya, energi angin, energi air, energi panas bumi, dan energi bimassa.
Sinergi dengan pihak pemerintah sebagai pemegang kebijakan, universitas dan lembaga riset seperti BRIN sebagai sumber pengetahuan serta pengusaha lokal sebagai pelaksana, harus mampu berperan untuk pengelolaan EBT ini menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam keberlanjutan sektor energi dan sumber daya alam dalam jangka panjang.
Program seperti matching fund yang bisa difokuskan terhadap EBT ini penulis rasa akan mampu menciptakan keberlanjutan jangka panjang dalam sektor ekonomi dan energi hijau dimana kondisi lingkungan global saat ini yang semakin marak terjadinya perusakan dalam mengelola energi dan sumber daya alam.
Energi baru dan terbarukan memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas, dan memperkuat keberlanjutan energi jangka panjang.
Banyak negara dan organisasi sedang berinvestasi dan mengembangkan teknologi terkait energi baru dan terbarukan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
Terakhir, penulis melihat dengan adanya semangat dan sinergisitas dari program-program yang ada di MN KAHMI periode 2022 – 2027 khususnya di bidang-bidang energi baru dan terbarukan, akan memberikan dampak positif terhadap bangsa dan negara ini terkhusus dengan adanya program hilirasasi yang dilakukan oleh pengusaha lokal.
Adapun Rakernas KAHMI 2023 diselenggarakan di Wisma DPR, Kopo, Puncak, Bogor, pada Jumat – Minggu 19 – 21 Mei 2023
Momentum Rakernas tersebut sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran serta ide bagi seluruh pengurus. Adapun yang hadir pada Rakernas beberapa Presidium, Ketua Bidang, Wakil Sekjen, dan Wakil Bendahara Umum serta pengurus harian lainnya. Pengurus harian MN KAHMI 2022 – 2027 yaitu Sekretaris Jenderal (Sekjen), Bendahara Umum (Bendum), Ketua Bidang, Wasekjen, Wabendum dari seluruh bidang yang ada serta perwakilan dari Majelis Wilayah, Forhati Nasional, MPTK, HIPKA, PT ICMS (K-Pay) dan lain sebagainya.
Prof Mahfud MD, selaku Dewan Pakar KAHMI, hadir langsung sebagai keynote speaker seminar nasional sebagai salah satu acara inti dari Rakernas MN KAHMI. Undangan lain seperti Menteri BUMN, Erick Thohir, turut menjadi keynote speaker dengan tema “tata Kelola BUMN yang professional dan Akuntabel untuk menopang Perekonomian Nasional, namun beliau berhalangan dan menyampaikan dalam video rekaman serta menghadirkan perwakilan untuk hadir dalam kesempatan berdiskusi dengan para peserta Rakernas.
Rakernas MN KAHMI kali ini yang diikuti 81 bidang dengan melahirkan ratusan program dimana masing-masing presidium dari 9 presidum mengkoordinir bidang-bidang yaitu :
1. Koordinator Bidang Organisasi, Kaderisasi Dan Keanggotaan : Presidium Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
2. Koordinator Bidang Pertahanan, Keamanan Dan Luar Negeri: Presidium Romo H.R. Muhammad Syafii.
3. Koordinator Bidang Politik Dan Pemerintahan Dalam Negeri: Presidium Saan Mustopa.
4. Koordinator Bidang Hukum, Ham Dan Perundang-Undangan : Presidium M. Rifqinizamy Karsayuda.
5. Koordinator Bidang Agraria Dan Lingkungan Hidup: Presidium Abdullah Puteh.
6. Koordinator Bidang Infrastruktur Dan Perhubungan: Presidium Herman Khaeron.
7. Koordinator Bidang Perekonomian: Presidium Zulfikar Arse Sadikin.
8. Koordinator Bidang Energi Dan Sumber Daya Alam : Presidium Sutomo.
9. Koordinator Bidang Sosial Dan Budaya: Presidium Ahmad Yohan.