KAHMINasional.com, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) diharapkan mampu memberikan “angin segar” bagi kemajuan organisasi pada masa mendatang.
Munas KAHMI dijadwalkan digelar di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada 24-28 November 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir.
Ketua Umum Majelis Daerah (MD) KAHMI Jakarta Selatan (Jaksel) terpilih, Ibrahim Malik Tanjung, menerangkan, komitmen insan cita yang digaungkan berkelindan dengan keumatan dan keumatan.
Oleh sebab itu, Budi Tanjung, sapaannya, menginginkan budaya organisasi KAHMI berubah dari elite menjadi populis. Dengan demikian, wadah bagi para alumni HMI perlu melakukan perubahan kultural selain struktural.
Apalagi, menurutnya, KAHMI mestinya sudah matang secara organisasi kader lantaran berisikan para anggota telah menjalani candradimuka sejak ber-HMI. Sayangnya, polemik penetapan nama-nama calon presidium oleh panitia seleksi (pansel) dianggap menyesakkan.
“Seharusnya ketika presidium telah mendelegasikan kepada pansel, maka kepercayaan penuh diberikan kepada pansel. Keputusan pansel yang secara legal telah diberikan mandat harus dihormati dan dihargai,” tuturnya, Senin (14/11).
Sebagai kumpulan orang-orang yang matang berorganisasi dan berpolitik, Budi Tanjung melanjutkan, KAHMI mestinya memberikan teladan dalam pengelolaan organisasi. Pun tidak latah dengan fenomena hari ini yang kerap kalah oleh tekanan publik.
“Kami meminta kepada KAHMI untuk lebih bertanggung jawab dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan organisasi sekaligus merefleksikan nilai-nilai budaya organisasi yang ada di organisasi dan pengurus KAHMI hari ini,” paparnya.
Budi mengingatkan, KAHMI pada masa mendatang harus mampu merawat para anggotanya sehingga benar-benar menjalankan visinya sebagai wadah penghimpun alumni HMI. Dengan demikian, menjadi organisasi yang kokoh secara kultural serta bermanfaat secara populis dalam ikhtiar pembinaan umat dan masyarakat.
“Pesan kami dari seluruh komponen MD KAHMI Jaksel untuk KAHMI Nasional adalah di masa datang, KAHMI harus mampu membangun budaya organisasi yang dapat menjadi kawah candradimuka sehingga melahirkan dan membentuk para kader negarawan yang kini dirindukan umat dan bangsa Indonesia,” tandasnya.