KAHMINasional.com, Jakarta – Keputusan panitia seleksi (pansel) meloloskan 23 dari 40 nama bakal calon presidium membuat beberapa peserta Musyawarah Nasional (Munas) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) berencana tak datang.
Hal tersebut diakui Sekretaris Sekretaris Panitia Daerah Munas XI KAHMI, Ruslan T. Sangadji, saat dikonfirmasi KAHMINasional.com, Sabtu (12/11).
“Karena ada ancaman itu, sampai kami terpaksa menyurat,” ungkapnya. Surat yang dimaksud bernomor 132/Panpel/Munas-XI/KAHMI.ST/XI/2022.
Baca: Pansel Tetapkan 23 Calon Presidium KAHMI
Panitia lokal (panlok) mengajukan dokumen tertanggal 11 November tersebut kepada Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Doli Kurnia.
Ruslan menyerahkan kepada Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) Munas tentang berapa banyak majelis wilayah (MW) dan daerah (MD) yang takkan menghadiri munas menyusul keputusan pansel itu.
“Biar SC saja yang bicara,” katanya. “Kita (panlok, red) cooling down saja karena sudah diserahkan ke Presidium dan SC.”
Baca: Panlok hingga KAHMI Jatim Protes Penetapan 23 Calon Presidium
Meskipun demikian, Ruslan menegaskan, “Sekarang sudah tenang. Surat kami itu dapat menyenangkan dan menenangkan.”
Lebih jauh, Ruslan menerangkan, panlok hingga kini terus bekerja mempersiapkan kegiatan agar Munas XI KAHMI di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada 24-28 November 2022, dapat terselenggara dengan baik dan lancar.
“Kita tetap bekerja seperti biasa, menyelesaikan sisa persiapan teknis, dan memercayakan keputusan bijak dari MN dan SC,” ucapnya.
Sejauh ini, menurutnya, persiapan Munas XI KAHMI telah mencapai 90%. “Yang tersisa tuh hanya pemasangan tenda dan panggung yang dimulai tanggal 19.”
Baca: Sejumlah MD-MW KAHMI Ikut Persoalkan Keputusan Pansel Presidium
Berikut 23 nama yang dinyatakan lolos sebagai calon presidium oleh pansel
1. Ahmad Doli Tandjung,
2. Herman Khaeron,
3. Tamsil Linrung,
4. Romo HR Muhammad Syafi’i,
5. Saan Mustopa,
6. Fahrul Razi,
7. Fasli Djalal,
8. Asep Saifuddin,
9. Hery Hermansyah,
10. Lely Pelitasari Soerbakty,
11. Supardji Ahmad,
12. Masrokhan Sulaiman,
13. Nadhirah Sehan Nur,
14. Imam Mujahidin Fahmid,
15. Taufik Frederick Pasiak,
16. Fahmi Idris,
17. Ulla Nuchrawaty,
18. M. Ridha Saleh,
19. Hanifah Husein,
20. Syarfi Hutauruk,
21. Bahay Farid Yazdi,
22. Muchammad Yana Aditya, dan
23. Manimbang Kahariyadi.