Kahminasional.com, Makassar – Kepengurusan Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Selatan masa bakti 2022-2027 resmi dilantik, Sabtu (21/5), di Hotel Four Points, Makassar.
Pelantikan itu dihadiri langsung oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung, serta Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman.
Doli yang juga Ketua Komisi II DPR RI itu mengatakan, pengurus KAHMI merupakan aset berharga bagi Sulsel. Menurut dia, KAHMI merupakan mitra strategis untuk mempercepat pembangunan di daerah tersebut.
“Mereka ini adalah aset strategis yang bisa mempercepat pembangunan di Sulsel. Saya titip kepada Pak Gubernur Sulsel,” tambah Doli.
Dalam kesempatan itu, Doli mengucapkan selamat menjalankan tugas dan amanah baru kepada Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Sulsel Muhammad Natsir dan jajaran pengurusnya.
Doli juga menyampaikan harapannya agar pengurus bisa menjalankan fungsi dan tugas utamanya, yakni menjaga eksistensi HMI.
“Kita harus sadar betul bahwa KAHMI ini ada karena HMI. Tidak mungkin ada KAHMI kalau tidak ada HMI. Oleh karena itu, kewajiban kita adalah bagaimana menjaga eksistensi HMI,” ujar Bang Doli dalam sambutannya.
Politisi Partai Golkar ini mengilustrasikan HMI seperti sumber mata air yang harus dijaga agar tetap jernih. “Seperti yang saya katakan tadi, KAHMI itu ada karena ada air. Jadi kalau sumber mata airnya kering tentu tidak lagi berproduksi, maka tinggal tunggu waktu pasti KAHMI akan mati,” tegasnya.
Karena itu, Doli menitip pesan tugas utama KAHMI adalah merawat sumber mata airnya, yakni HMI. Pesan kedua Doli, KAHMI juga harus bisa menggaransi, menjamin, dan memastikan sumber mata air ini tetap jernih atau tidak kotor. Terlebih lagi tidak terkontaminasi.
“Biarkanlah proses pengkaderan adik-adik kita berjalan original yang memang ada sejak dulu. Jangan kita kotori, karena kalau dari awal ngajarin adik-adik kita ini mengolah-olah, maka nanti tinggal nunggu waktu saja akhirnya juga dari KAHMI akan malah mengolahnya lebih canggih lagi,” papar Doli.
Lebih jauh, Doli menyatakan, jika di hulunya sudah terkontaminasi racun, maka pasti ujungnya di hilirnya tidak berkulitas. “Jadi selain secara kuantitas kita harus juga menjaga kualitas pengkaderan adik-adik kita,” jelasnya.