in ,

Sambut Ramadan, M Fauzi Serukan Konsolidasi Umat Bangsa

Presidium MW KAHMI Sulsel, Muhammad Fauzi (kiri), dan istri yang juga Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Instagram/@muhammadfauzi.id
Presidium MW KAHMI Sulsel, Muhammad Fauzi (kiri), dan istri yang juga Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Instagram/@muhammadfauzi.id

Kahminasional.com, Makassar – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan (MW KAHMI Sulsel) mengajak semua elemen bangsa saling menahan ego yang dapat memicu kegaduhan di ruang publik pada momentum Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi.

“Mari kita semua untuk saling menahan diri, menahan ego pada bulan penuh berkah dan rahmat ini agar tidak ada lagi-lagi masalah dan isu yang membuat gaduh dan mengganggu suasana kebatinan bersama,” tutur Presidium KAHMI Sulsel, Muhammad Fauzi, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/3).

“Lebih baik kita semua sebagai umat bangsa memanfaatkan bulan Ramadan untuk konsolidasi dan saling instropeksi agar jiwa menjadi tenang, sabar, dan ikhlas sehingga khusyuk dalam beribadah,” imbuh anggota DPR asal Dapil Sulsel III ini.

Baca Juga :  Marak Kendaraan ODOL, M Fauzi Curigai Kinerja Jembatan Timbang Kemenhub

Fauzi menambahkan, tren Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir terus terkendali. Diharapkan ini dapat menjadikan ibadah lebih khidmat. Suasana Ramadan dan Idulfitri secara jasmani dan rohani pun menjadi lebih terasa.

“Ini berbeda dengan Ramadan dua tahun terakhir, yang belum tentu kita bisa rasakan karena banyak sanak famili dan saudara kita yang sakit. Sehingga, sulit untuk fokus dan khusyuk saat beribadah,” papar politikus Partai Golkar itu.

Meskipun demikian, Fauzi meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Misalnya, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, hingga tidak keluar rumah jika tidak penting.

“Yang mau beribadah di masjid, surau, atau musala, silakan. Tetapi, tetap disiplin prokes untuk melindungi diri dan anggota keluarga lainnya di rumah,” katanya.

Baca Juga :  Natsir Jabat Koordinator Presidium KAHMI Sulsel

“Jika pada Ramadan ini Covid-19 masih dapat ditangani dengan baik, tidak ada lonjakan kasus, mudah-mudahan pada momentum Lebaran nanti tidak ada pembatasan saat mudik sehingga kita dapat bersilaturahmi dengan saudara di kampung halaman,” tambahnya.

Di sisi lain, Fauzi dan keluarga meminta maaf apabila selama ini ada kesalahan dan khilaf yang dilakukan, baik sengaja maupun tidak. “Semoga segala kesalahan kami dimaafkan.”

“Semoga juga kita dapat menjalankan ibadah Ramadan kali ini dengan lebih khusyuk hingga mendapatkan berkah dari Allah Swt,” tutupnya.

Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadan atau puasa pertama jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Adapun Nahdlatul Ulama (NU) belum merilis keputusan resmi. Namun, berdasarkan metode gabungan hisab dan rukyat, 1 Ramadan diperkirakan bertepatan dengan 3 April.

Baca Juga :  KAHMI Sulsel Harap Kasus Pengeroyokan Haris Tak Bungkam Aktivis

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan melaksanakan sidang isbat penentuan awal Ramadan 1443 H pada 1 April.

Sumber :

Fatah S

Berkarier di industri media sejak 2010 dan menjadi penulis buku.