JAKARTA, KAHMINasional.com – Peringatan tujuh hari wafatnya Kholis Malik di Jakarta, Minggu (24/11/2024), menjadi momen haru yang dipenuhi penghormatan dari keluarga, sahabat, dan kolega almarhum. Dalam acara tersebut, Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, mengenang Kholis sebagai sosok aktivis tangguh yang selalu setia kepada sahabat-sahabatnya.
“Kholis Malik adalah pribadi yang tangguh dan ulet. Ketangguhan itu adalah kristalisasi dari perjalanan panjang sebagai aktivis. Soal hasil akhir, itu adalah garis tangan, tetapi prosesnya yang penuh nilai adalah pelajaran bagi kita semua,” ujar Anas di hadapan para hadirin.
Anas juga menyoroti kesetiaan Kholis kepada sahabat-sahabatnya sebagai kualitas yang luar biasa. Menurutnya, Kholis adalah sosok yang mampu menjaga persahabatan dalam situasi sulit sekalipun. “Setia kepada yang sedang di bawah angin itu tidak mudah. Namun, Kholis selalu menunjukkan loyalitasnya, baik dalam suka maupun duka,” ungkapnya.
Kesetiaan ini, lanjut Anas, tidak hanya terwujud dalam hubungan antarindividu tetapi juga dalam cara Kholis memperlakukan keluarga sahabatnya. “Loyalitas kepada sahabat adalah nilai tinggi yang akan selalu dikenang, dan Kholis adalah contoh terbaik dari hal itu,” tambahnya.
Selain itu, Anas mengenang Kholis sebagai seorang aktivis yang bijak dalam menyampaikan gagasannya. Ia menjelaskan bahwa Kholis tidak selalu menonjol di forum-forum, tetapi pikiran-pikirannya sering menjadi landasan bagi banyak ide besar. “Tidak semua disampaikan, tapi apa yang ia sampaikan selalu bernilai. Ia bukan singanya forum, tetapi pemikir yang hasil olahannya kerap diperbincangkan,” kata Anas.
Anas juga memuji keteguhan pendirian Kholis, sebuah kualitas yang menurutnya semakin jarang ditemukan. “Kholis tidak mengikuti arah angin. Ia punya warna dan pendirian sendiri yang dipegang teguh sebagai panduan dalam setiap langkahnya,” tegas Anas.
Acara tersebut menjadi momen refleksi bagi para hadirin, terutama ketika Anas mengingatkan bahwa kematian adalah bagian dari perjalanan hidup yang tidak dapat dihindari. “Kematian itu soal urutan saja, soal giliran waktu. Kita semua adalah penunggu saat yang sama,” ujarnya.
Peringatan yang dihadiri para aktivis dari berbagai organisasi, seperti HMI, GMNI, dan JARI, ini menunjukkan betapa luasnya jaringan persahabatan yang telah dibangun oleh Kholis Malik selama hidupnya. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata warisan nilai-nilai kebajikan yang ditinggalkan almarhum.
Anas menutup testimoninya dengan mengajak para hadirin untuk terus menjaga nilai-nilai persahabatan dan loyalitas yang telah dicontohkan oleh Kholis Malik. “Mari kita jadikan persahabatan ini sebagai warisan nilai yang terus hidup, melampaui batas-batas kehidupan,” pungkasnya.
Acara berlangsung dengan penuh haru, diiringi doa bersama untuk mengenang sosok Kholis Malik yang akan selalu dikenang sebagai aktivis tangguh, bijak, dan setia kawan (*).