in

Dosen Antropologi Unhas Menilai Doktoral yang Ditempuh Bahlil Sudah Benar Secara Akademik

Bahlil Lahadalia

JAKARTA – Dosen Antropologi Fisipol Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga lulusan Universitas Indonesia, Dr. Tasrifin Tahara, M.Si menilai proses perkuliahan yang ditempuh Bahlil Lahadalia adalah hal yang wajar karena tidak ada aturan yang dilanggar selama proses pembelajaran yang diikutinya, jika merujuk pada Peraturan Rektor UI No. 016 Tahun 2016 Bahlil Lahadalia menempuh studi dalam kurun waktu batas minimal 4 semester.

Dalam konteks ini, kata Tasrifin Tahara, Bahlil juga merupakan mahasiswa yang tergolong aktif dan disiplin serta memiliki komitmen yang kuat. Terlebih proses pendidikan jalur riset, menurutnya program SKSG UI memiliki prosedur perkuliahan yang ketat dalam meluluskan mahasiswa dengan tidak melihat siapa latar belakang calon mahasiswa yang bersangkutan.

Baca Juga :  Kegiatan Berbagi Takjil KAHMI-FORHATI Padang Lawas Bikin Masyarakat Semringah

“Saya yakin mahasiswa dalam hal ini Bahlil telah melewati semua tahapan perkuliahan dengan baik mulai dari proses reviuew literatur, penyusunan proposal disertasi tahapan seminar proposal dan konsultasi yang intensif dengan promotor dan co-promotor, seminar proposal disertasi, tahapan penelitian lapangan, analisa data, penulisan disertasi, seminar hasil hingga ujian terbuka (promosi),” ujar Tasrifin Tahara dalam keterangan persnya, Sabtu (19/10).

Tasrifin menegaskan, Bahlil Lahadalia berhak menyandang gelar Doktor dengan predikat cum laude. Karena dalam konteks ini Bahlil tergolong mahasiswa yang mengikuti rangkaian proses akademik yang baik dan disiplin.

“Apa ada yang salah dalam proses yang dilalui? Saya kira setiap program studi memiliki quality control dan mekanisme dalam penyelenggaraan studi,” jelasnya.

Baca Juga :  Menteri Bahlil Ajak Mahasiswa UICI Jadi Insan Pencipta

Tasrifin mengungkapkan, Bahlil termasuk mahasiswa yang aktif dan sangat dekat dengan tema disertasi yang dia tulis, termasuk kedekatan dengan informan dan akses terhadap data penelitian hingga penyusunan laporan penelitian untuk menghasilkan disertasi. Selama ini, sambungnya, lama atau cepatnya studi mahasiswa terbentur dengan kendala-kendala saat penelitian dan penyusunan disertasi.

“Jika mahasiswanya displin dan rajin maka prosesnya akan cepat menyelesaikan studi. Dan Bahlil termasuk dalam kategori mahasiswa yang disiplin. Jadi menurut saya sangat wajar jika Bahlil bisa menyelesaikan studi dalam waktu yang cepat atau empat semester,” pungkasnya.

Sumber :