Ibrahim Malik Tanjung siap memimpin Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Selatan (MD KAHMI Jaksel) periode 2022-2027. Musyawarah daerah (musda) rencananya berlangsung pada November 2022.
Budi Tanjung, sapaannya, menyatakan, siap memimpin KAHMI Jaksel dengan mengedepankan prinsip egaliter demi kemajuan organisasi serta kekompakan dengan kader HMI.
“Saya selalu punya prinsip hidup bagaimana menjadi seseorang yang punya satu juta kasih,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (3/11).
Dalam memimpin organisasi, menurut Budi Tanjung, perlu kekompakan dengan semua komponen agar visi dan misi yang dicanangkan terealisasi. Oleh karena itu, dirinya memastikan bakal memberdayakan seluruh anggota.
“Memikirkan atau mementingkan diri sendiri bukan jaminan seseorang akan selamat atau memperoleh keberkahan Tuhan, apalagi tak ada satu pun manusia yang bakal hidup selamanya. Maka, kepemimpinan bangsa harus terus dipersiapkan,” tuturnya.
Soal alasannya maju sebagai kandidat, Budi Tanjung hanya ingin memperbesar peluangnya dalam memberikan manfaat kepada sesama. Pangkalnya, manusia yang baik adalah yang berguna bagi sesama.
“Dari lahir saja manusia itu ditolong orang lain, ada dokter yang membantu persalinan kita dan orang tua yang melahirkan kita. Begitu juga nanti sampai Tuhan memanggil kita semua ‘pulang’,” ungkap lulusan S-2 Kriminologi Universitas Indonesia (UI) ini.
Alasan lainnya, mengembangkan organisasi yang membesarkannya. Tokoh milenial ini dikader di Komisariat Hukum HMI Universitas Nasional (Unas) bahkan menjadi Ketua Umum pada 1996-1998.
“Saya ditempa, dilatih, dan mendapatkan ilmu kehidupan di HMI, yang tidak saya temukan di bangku kuliah. Selamanya saya akan ingat pelajaran berharga ini dan saya tidak ingin melupakan dari mana saya berasal,” paparnya.
Lebih jauh, Budi Tanjung menyatakan, dirinya enggan menebar janji sebagai pemimpin KAHMI Jaksel. Baginya, yang terpenting adalah tindakan nyata.
“Saya bukan orang yang mudah berjanji tentang sesuatu hal. Saya termasuk orang yang mendahului tindakan daripada ucapan. Jadi, bagi saya, kemajuan atau kemunduran MD KAHMI Jakarta Selatan itu seperti pertaruhan harga diri,” tutupnya.
Setelah lulus dari Fakultas Hukum Unas, Budi Tanjung berkarier sebagai abdi negara di Kemenkumham pada 2006-2010. Lalu, mantan santri Ponpes Al-Masthuriyah, Sukabumi, ini dipercaya menjadi Kasi Hukum dan Kerjasama BNN.
Kini, Budi Tanjung menjabat sebagai Kapuslitbangdiklat Bawaslu RI. Dia juga mendapatkan rekomendasi dari KAHMI Rayon Unas untuk maju pada Musda KAHMI Jaksel.